Jenis Penelitian melalui Tujuan
Penelitian
1. Exploratory
- Mempunyai kata kunci “what” yang berarti sebuah penanda bagi peneliti untuk mengetahui lebih jauh mengenai fenomena atau subjek sebagai sumber penelitian.
- Sesuai dengan penelitian mengenai isu yang baru atau peneliti tidak mempunyai wawasan yang kurang terhadap isu tersebut.
- Biasanya sebuah fenomena muncul pada saat peneliti mengamati pengamatan di lingkungan sekitar dan membuat peneliti ingin mencari tahu lebih jelas lagi.
- Penelitian ini memberi fakta dan setting/ konteks di lapangan lebih jauh untuk peneliti
- Misalnya: Seorang peneliti ingin meneliti mengenai kehidupan dan cara beradaptasi LGBT yang ada di Surabaya karena peneliti banyak menemukan pasangan yang berjenis kelamin sama ketika berjalan di sebuah pusat perbelanjaan dan tidak berusaha menutupi hubungan mereka padahal ada banyak orang yang memperhatikan mereka.
2. Descriptive
· Kata
kunci “how” dan “who” yang menandakan bahwa penelitian dilakukan untuk mencari
gambaran yang detail dan akurat dari sebuah fenomena (mempertajam gambaran)
yang akan diteliti.
· Data
yang didapatkan berasal dari subjek penelitian itu sendiri maupun significant others (pendamping subjek
penelitian yang dianggap mampu memeberikan informasi terkait dengan subjek yang
diteliti).
· Penelitian
ini biasanya membuat peneliti untuk mengejar setiap data yang didapatkan
sehingga benar-benar tredapat serangkaian proses dalam menggambarkan fenomena
yang diteliti.
· Misalnya: Peneliti memutuskan untuk melakukan penelitian mengenai kesejahteraan
perkawinan. Peneliti berusaha untuk mendefinisikan kesejahteraan perkawinan,
lalu menjelaskan ciri-cirinya, faktor-faktor penyebabnya dan mungkin dibedakan
dari faktor intern dan ekstern. Selain itu juga mendiskripsikan mengenai
bagaimana cara mendapatkan dan memepertahankan kesejahteraan perkawinan.
3.
Explanatory
· Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan sebab dan alasan mengapa sebuah fenomena dijelaskan dan dideskripsikan
seperti yang sudah ada saat ini. Oleh karena itu, kata kunci dari penelitian
ini adalah “why”.
· Bisanya
juga digunakan dalam menguji prinsip dari sutau teori yang ada, membandingkan
kedua teori dan menemukan salah satu yang tepat untuk diterapkan, atau dapat
memperluas aplikasi teori sebelumnya sehingga mendapat penjelasan yang lengkap
mengenai suatu teori.
·
Misalnya: Peneliti melakukan penelitian
untuk menguji teori konformitas teman sebaya pada perilaku merokok remaja.
Hasil penelitian menemukan bahwa jumlah anggota dalam kelompok teman sebaya
bukan menjadi satu-satunya penentu terjadinya konformitas, namun terdapat hal
lain, yaitu tingkat attachment remaja
juga menjadi faktor yang besar dalam memengaaruhi perilaku konformitas pada
remaja tersebut.
Perbedaan
Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif
KUALITATIF
|
KUANTITATIF
|
Bersumber dari pengalaman
subjektif
|
Uji hipotesis yang didasari
oleh teori
|
Berfokus pada informasi yang
bermakna bagi informan (pengalaman, apa yang dirasakan, dipikirkan, bagaimana
cara dia bersikap)
|
Berfokus pada variabel yang
dapat diukur seperti (variabel bebas: Konformitas terdiri dari dua aspek
yaitu informative dan normatif yang dapat diukur melalui skala konformitas)
|
Bersifat: Kontekstualisasi, dilakukan dengan observasi langsung dari
lapangan/ alamiah dan deskriptif
|
Bersifat: Generalisasi, menjelaskan dan menguji teori yang sudah ada pada
lapangan/ relaita/ fenomena
|
Bertujuan untuk mencari
keragaman inter dan intra kelompok (kompleksitas), seperti mendapat gambaran
secara meluas mengenai suatu fenomena, mulai dari segi kognitif, afeksi,
konasi, belief, dan alas an dibalik
semua informasi tersebut
|
Bertujuan untuk mendapatkan
konsesnsus (kesepakatan bersama) dalam norma/ hukum, seperti membuktikan teori
dan mendapatkan kepastian dari inkonsistensi hasil penelitian sebelumnya
|
Subjek penelitian merupakan expert
|
Subjek dari responden
|
Reflexility:
Subjektivitas
dan nilai-nilai peneliti diungkapkan
|
Objektif
|