The Unforgettable SMA Negeri 20 Surabaya

Rabu, 22 Februari 2012


Ini adalah sekolah dimana aku belajar saat ini. Namun rasanya seperti baru kemarin aku menginjakkan kaki di sini untuk pertama kali. Saat ini adalah saat-saat menuju detik akhir aku menetap di SMA Negeri 20 Surabaya. Bahasan ini tidak untuk mengenai sesuatu yang mungkin kalian ingin cari, namun semua ini hanyalah tentang hidupku selama menjalani masa-masa SMA. Untuk lebih akrabnya, SMA-ku yang satu ini mempunyai nama keren lho...yaitu "SMANDALUH". 



First time i felt it was a mistake to stay here for 3 years...

Awalnya aku merasa seakan kehilangan masa depanku ketika aku divonis menjadi siswi Smandaluh. Karena terang saja, aku tidak berkehendak untuk bersekolah di sini. Namun, aku percaya Allah mengarahkanku ke sini karena ada sebuah tujuan yang mungkin tidak aku ketahui. Sekolah ini terkenal diremehkan oleh para masyarakat sekitar karena kemampuannya untuk banjir setiap kali hujan, aksesnya yang tidak strategis, dan lokasinya yang jarang diketahui orang. Hari pertama ketika aku masuk di sini, aku langsung akrab dengan seorang senior yang akrab dijuluki "Hawa Eka". Mengapa demikian? Karena ketika MOS, kami para junior harus memanggil senior dengan awalan "Adam" bagi senior laki-laki dan "Hawa" bagi senior perempuan. Aku merasa sangat akrab, walaupun kebanyakan teman-teman baruku menganggapnya aneh. Setiap sudut ruangan dan semua hal yang ada di sekitar sekolah ini selalu kuperhatikan secara seksama. Tetapi aku tetap tidak bisa mengambil nilai positif dari sini.


New class, new friends, new places and of course new story began


Awalnya aku masuk di sini sebagai salah satu siswa pilihan atau yang disebut anak RSBI untuk yang pertama kalinya di Smandaluh. Jujur saja, ujian untuk sampai ke tahap ini tidak seberapa susah untukku. Bukan bermaksud sombong atau apa, tapi hanya sekedar pendapat. Aku menetap di kelas X-9 bersama teman-teman baru, namun tidak semua temanku baru. Aku bersyukur ada beberapa teman dari SMP dan SDku yang ikut bergabung dalam kelas itu. Di sana aku belajar berbaur bersama-sama dengan temanku, mengenal guru-guru dan tentu saja para senior-senior yang ikut serta dalam kegiatan ekstrakurikuler.

Berbicara mengenai kegiatan ekskul, ada banyak sekali kegiatan yang bisa kita ikuti di Smandaluh, yaitu :
1. Cheerleaders                                 7. IT Club
2. Paskibra                                        8. Taekwondo
3. SKI (Kegiatan Remas)                   9. Karate
4. Modern Dance                              10. Tapak Suci
5. Modelling                                      11. Paduan Suara
6. Robotik                   
Lalu ada tambahan materi bagi siswa untuk yang berminat mengikuti olimpiade, maka disarankan untuk mengikuti ekskul Sains Club ( Biologi,Fisika,Bhs.Inggris,Kimia,Matematika).Mungkin masih banyak lagi ekskul-ekskul lain keluaran terbaru yang masih belum saya ketahui. Berbeda memang, tetapi jika mereka dipersatukan, akan ada hal-hal unik yang mungkin belum pernah kalian jumpai. Apakah hal unik itu? my advice, find it by yourself before it's too late.... if you can't do it, i'm so sorry to say that you are not lucky for this rare things..

Wanna be different for this step,



Awalnya ketika aku masih menginjak SMP, aku sama sekali tidak peduli dengang yang namanya apperance. Aku menganggap hal itu terlalu repot untuk aku terapkan. Ketika resmi aku memutuskan untuk mengikuti kegiatan ekskul cheerleaders, aku dituntut untuk bis` menghibur audience ( Just cheer it!!!!) berbda sekali dengan kehidupan SMP-ku. Awalnya memang sedikit susah, namun aku terbiasa dengan adanya itu semua seiring berjalannya waktu. Ketika pertama kali menuju pentas, senior dan teman-temanku menganjurkanku untuk mengubah r`mbutku menjadi berponi. Saat-saat yang galau untukku. Tapi mereka sedikitpun tidak memaksaku, karena mereka menganjurkanku dengan tujuan demi terwujudnya kekompakan dalam tim-kub tahun itu. Akhirnya aku memberanikan diri untuk merombak semua yang aku bisa rubah pada rambutku. It's good for me, tetapi alhasil, keluargaku keberatan dan sedikit memarahiku.
It's my life,...jadi, masalah kecil seperti itu tidak bisa membatasiku untuk melakukan sesuatu yang aku inginkann.

The parts of NATION


NATION = New Generations Of Science One




Kelompok ini adalah kelompok yang aku buat dengan teman-temanku saat kami menginjak kelas 11. Yap, aku adalah bagian dari kelas 11-IPA 1. Latar belakang berdirinya kelompok ini adalah adanya rasa senasib sepenanggungan antara aku dan semua teman-temanku untuk mengemban nama "The Bilingual". Mengapa begitu? Sejak kelas 10 hingga kelas 11, kami tidak dipisah. Banyak sekali cerita yang kami ukir bersama. Bahkan tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Kata NATION ini muncul dari ide-ide kami ketika akan mengikuti lomba tahunan di Smandaluh. Tujuannya hanyalah untuk menunjukkan kesolidan kelas kami yang tidak pernah dipisah selama 2 tahun. Bukan sebagai bahan untuk pamer, namun yang aku dapat bayangkan, adalah kami ingin menunjukkan kepada para guru-guru dan teman-teman kami lainnya bahwa inilah kami yang telah dibentuk untuk majunya (tujuan awal) Smandaluh ini menjadi sekolah yang menuju ke Taraf Internasional (amin), dan kami yang saling bekerja sama dengan baik, kami yang sekarang menjadi keluarga, dan kami yang harapannya tidak akan terpisahkan.

We are TWENTY Cheerleaders


Twenty chherleaders adalah nama yang kupoertahankan selama di kelas 10 dan 11. Berjuang bersama dengan tim ini adalah pengalaman yang menarik untuk diriku. Semua yang pernah menjadi penghalangku untuk berbuat sesuatu, dapat aku singkirkan ketika aku mengikuti ekskul ini.
Bagiku, TWENTY tidak sekedar nama tim biasa. Di sini aku mendapat keluarga dan disini pula aku belajar bagaimana caranya untuk menyatukan dua hal yang berbeda, bagaimana rasanya dikesampingkan, malu, tawa, luka, semuanya bercampur menjadi satu. Namun tidak ada sedikit pun rasa penyesalan. Yang ada hanyalah kecanduan untuk melakukan sesuatu bersama tim tercintaku ini lagi. I LOVE YOU GIRLS... keep GO! FIGHT! and WIN!












 Our song :


T-W-E-N-T-Y twenty!! (2x)
Come on guys, everybody let's cheer it.. Ok!
Come on guys, everybody say BLACK and WHITE ... BLACK and WHITE
Go TC go! go..fo..go
Go TC fight! fight..fight...fight
Go TC..go Fight, Win...



New Lover and My Great Girls

Di Smandaluh juga, aku telah mendapat seseorang yang mampu menerima aku yang apa adanya. Walau caranya mengenalku tidak seperti pada umumnya. Namun aku tetap bahagia, karena dia telah menunjukkan sejatinya. Namanya adalah Alvin Hardianpratama. Dia satu kelas denganku ketika kelas 10 dan 11, namunkelas 12 kami terpisah. Dia adalah sosok laki-laki yang kadang bisa menjadi dewasa dan bahkan bisa menjadi anak kecil yang arogan. Namun aku percaya, apapun yang dia lakukan, semuanya demi kebaikan bersama. Setia, sepertinya telah terbukti. Kami menjamin hubungan selama lebih dari  2 tahun lamanya. Dan sampai sekarang dia masih seperti dulu, tetap menyayangiku.
Tentang sahabatku, hanya ada 3 wanita terhebat yang selalu mengikuti langkahku selama di Smanaluh. Mereka adalah Prasdiana, Irma, dan Alvina. Mereka selalu ada ketika aku terjatuh dan sedang bingung. Tidak pernah kubayangkan hidupku tanpa adanya uluran tangan dari mereka. Thank you :*


Headmasters and Teachers



Kepala sekolah yang pertama kali aku temui dan aku kenal di Smandaluh adalah Ibu Widi. Beliau adalah sosok wanita yang sangat tegas dan aku selalu terenyuh ketika beliau mulain berbicara. Nadanya yang bijaksana dan keibuan membuat semua orang menghormatinya. Ibu Widi adalah sosok yang menyenangkan bagiku. Aku mencintainya, karena beliaulah, aku dipertemukan dengan keluarga. seorang yang spesial, tim yang hebat. Jasanya tidak akan pernah mati untuk Smandaluh. Walau kini beliau telah dimutasi di sekolah lain.


Tahun kedua di Smandaluh, Bapak Junaidi-lah kepsek baru kami. Entah mengapa, saat itu aku merasa tidak perlu posisi Ibu Widi digantikan oleh beliau. Karena Ibu Widi sudah seperti "bunda" kami selama ini. Kedatangan Bapak JUnaidi telah membawa perubahan besar-besaran bagi Smandaluh. TErutama dalam bidang akademik. SEgala peraturan diperketat dan setiap perbuatan pasti akan dipertanggung jawabkan. Mau tidak mau kami harus mengikuti apa yang beliau tetapkan demi majunya Smandaluh. Seakan bukan Smandaluh yang dulu pernah kukenal. Namun, yang aku sukai dari Bapak Junaidi adalah beliau selalu mengadakan musyawarah untuk para siswa, dan setiap pendapat pun telah disuarakan. Tetapi tetap saja aku tidakm merasa begitu cocok dengan caranya memajukan Smandaluh.

Para guru yang pernah aku kenal adalah guru-guru terbaik. Tidak ada satu pun dari mereka yang tidak aku sukai. Tidak ada satu pun cara yang bisa ku tempuh untuk membalas semua kebaikan, ilmu, dan perhatian yang telah kalian beri untukku.
For all of my teachers, thank you...All of you help me to bulid who i am since i'm in Smandaluh, our home.


The Last..



Hanya kata 'terima kasih' untuk Smandaluh. Karena kau, aku menemukan semua yang aku butuhkan. Walau hanya 3 tahun alamanya aku berdiri mengemban namamu, tetapi apa yang telah aku alami akan terus mengingatkanku padamu...






3 komentar:

Gnosis mengatakan...

pasti nulisnya sambil nangis ya?

Firzalvin Prasetyo mengatakan...

Alhamdulillah ngga mbak, tp 'brebes mili'

Vicrul mengatakan...

wah bagus fir ceritamu. kata2pun juga bijaksana sekali. top deh buat kamu :)

Posting Komentar